Tanggapan Risalah Amman

Berdasarkan sebuah laporan yang dikeluarkan oleh International Crisis Group, "Pesan ini menekankan dibutuhkannya penegasan dari nilai-nilai inti Islam yaitu kepedulian, rasa hormat, toleransi, keterbukaan, dan kebebasan beragama."[1] Tony Blair, ketika masih menjabat sebagai Perdana Menteri Britania Raya, menyampaikan sebuah pidato di mana ia memuji Risalah Amman dan berkumpulnya ulama-ulama, menyebutkan bahwa "Ini adalah sebuah tanda yang jelas bahwa Islam bukanlah sebuah agama kuno, namun agama yang disusun dari keberagaman yang tinggi, sekalipun semuanya mengalir dari mata air yang sama."[2] Suhail Nakhouda, menulis dalam majalah Islamica, menyebutkan bahwa Risalah Amman hanya berpengaruh sedikit dalam mengedepankan masalah-masalah yang ada: "Tidak ada air, tidak ada jalan; ekonomi buruk, dan banyak kaum muda yang tidak bekerja. Kehidupan rakyat dan citra yang mereka lihat tetaplah sama." Nakhouda menyebutkan tanggapan lain yaitu bahwa pesan Raja Abdullah tersebut kemungkinan tidak didukung dengan gaya hidupnya yang menuai sejumlah kritik.[1]